Jalan-jalan Offroad ke Pantai Bayah

Bersama-sama temen-temen dari Everything Four Wheel Drive (E4WD) kami merencanakan jalan-jalan offroad ke Pantai Bayah. Terbayang perjalanan aspal yang membosankan cukup panjang, meskipun kita akan mengambil track offroad tapi tidak bisa juga menghindar dari jalanan aspal yang cukup panjang. Setelah di timbang-timbang dan juga mencari data-data tentang Pantai Bayah, ternyata Pantai Bayah cukup menarik juga, kuputuskan ikut dalam jalan-jalan 4x4 kali ini. 

Jumat 26 Februari 2010
06:00
Berangkatlah aku dari rumah dengan mobil si "Suzie" menuju kelapa dua, bengkel spesialis 4x4 dengan nama D2, selain Bengkel 4x4 disini tempat kumpul anak2 E4WD. Di bengkel berbenah sebentar dan install radio komunikasi 2 meteran, dilanjutkan menuju Kota Kembang-Depok, meeting point yang telah disepakati.
Janji jam 7 pagi udah berangkat menuju lokasi, ini sampai jam 8 belum berangkat juga, gara-gara si Benny Doyong neh, baru bangun kesiangan. Satu rombongan telat gara-gara si Doyooongggg wkwkwkw.
Sekitar jam 9 rombongan berjumlah 19 mobil mulai bergerak menuju Pantai Bayah, mengambil rute Jasinga. Rombongan berhenti untuk makan siang di SD Cipayung. Sampai saat ini kami telah menempuh jarak sekitar ___________  
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan, rombongan sekarang tinggal 18 mobil karena ternyata satu mobil hanya mengantar sampai di SD Cipayung saja.

Tak lama berselang rombongan memasuki trek berbatu, mobil pertama yang bermasalah adalah mobil Rekta, Jimny merahnya mulai ngadat-ngadat karena supply bahan bakar terhambat karena filter kotor. Sebelum memasuki jalan Tanah di daerah Cileuksa, kami diberhentikan oleh salah seseorang penduduk yang ditugaskan untuk menjaga trek, karena ada sebagian trek yang dibuat untuk event Bogor 4x4 Adventure yang akan dilaksanakan 2 minggu ke depan. Ada untungnya juga tidak boleh memasuki trek tersebut karena kami juga mengikuti Bogor 4x4 adventure treknya sangat parah (Baca artikel setelah ini). Saat memasuki Jalan tanah mobil Om Budi mulai mengalami masalah karena four wheelnya tidak bisa dijalankan, setelah dicek, ternyata di automatic freelocknya ada part yang belum terpasang :D. Untuk sementara Terano 4x4nya Om Budi bila mengalami hambatan melewati trek, ditarik dulu oleh mobil di depannya.
Rombongan bisa keluar dari trek sekitar jam 21:00, sampai di daerah Cipanas langsung membuat basecamp di lokasi pemandian air panas. Sementara para ibu-ibu memasak, yang lainnya berendam air panas menghilangkan kepenatan. Enak beneeer setelah seharian badan anjrut-anjrutan di mobil.

Sabtu 27 Februari
09:30
Setelah proses mengelas freelock mobilnya Om Budi kelar. kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Bayah. Perjalanan kali ini memasuki jalan berbatu hingga sampai jam 18:00 kami kembali menemukan jalan tanah. Baru beberapa ratus meter kedepan rombongna berhenti, ternyata kita dihadang oleh jembatan yang sedang dibangun tetapi tepat di tengah jembatan terdapat gundukan pasir dan tanah yang besar. Untuk melewati sungai juga tidak mungkin karena terlalu curam. Si "Bangor" Hardtopnya Pa'De Najeep mencoba membuka jalan ke duluan, pertama kali mencoba dari samping/pinggir mepet ke pinggir jembatan. Setelah beberapa kali dicoba dan sedikit nyaris nyemplung ke sungai akhirnya lolos juga menyebarngi jembatan. Tapi betapa terkejutnya aku ketika mendengar tepukan tangan membahana di sekitar perbukitan. Lalu kusuruh setelah salah seorang menyalakan lampu besar dan diarahkan ke perbukitan ternyata banyak penduduk desa yang menyaksikan sedikit atraksi dari kami. Mungkin penduduk sudah menanti kehadiran kami karena melihat lampu-lampu mobil kami dari kejauhan. Lalu "Feroman" Om Ill mengikuti jejak "Bangor" tapi tetap tidak bisa lolos dari jembatan itu. "Bangor" mencoba membuat jalur baru dengan melewati tengah jembatan yang berarti harus memotong gundukan pasir dan tanah yang tinggi, setelah dicoba beberapa kali si Bangor telah membuat jalur baru yang terus diikuti seluruh rombongan.

21:30

Rombongan berhenti di tengah hutan untuk makan malam. Ada kejadian seru juga pas disini. Ketika ibu-ibu sedang masak. tiba-tiba "Bangor" Hartop dengan ban 36" tiba-tiba jalan sendiri karena jalanan agak turun, kontan ibu ibu yang masak jerit-jerit dan kocar-kacir wkwkwkwkw. Untung sempat ditahan dan ada yang loncat ke dalam mobil untuk ngerem. Selagi menunggu masakan aku baring sambil memandangi awan yang bergerak cepat karena tertiup angin. Malam ini cukup cerah karena diterangi oleh bulan purnama. sungguh pemandangan dan suasana yang menenangkan. Sesaat terlepas dari segala hiruk pikuk dan keruwetan di Ibukota Jakarta :). Daerah ini termasuk daerah hutan Banten gunung Halimun, sehingga udaranya sangat sejuk.

22:30
Rombongan melanjutkan perjalanan, baru 10 menit jalan Jimnynya Benny Doyong mengalami masalah di karburator. Setelah di otak-atik dan beres kami melanjutkan perjalanan.Tak lama berselang sekitar jam 00:00 Ferosmannya Om Iil mengalmi masalah di steeringnya. Stirnya gak bisa belok. Ternyata karet jointnya sudah retak. Sudah memasuki hari Minggu sedikit meleset dari perkiraan awal yang rencananya sabtu pagi sudah menuju Jakarta, sedangkan sekarang aja belum sampai ke Pantai Bayah :D. Sekitar 30 menit usaha membetulkan mobil Om Iil, akhirnya beres juga. Tapi baru 20 menit jalan, rombongan terhambat lagi karena "Jangkrik" putih Pak Haji Tarto bannya kempes. Gilaaa perjalan kali ini nbanyak betul yang mengalami masalah kaya digilir aja, untuk si Suzie masih dalam kondisi prima :). Lima menit kemudian rombongan kembali melanjutakan perjalanan, tapi lagi-lagi kami mengalami sedikit masalah si "Tenda Biru" jimnnynya Pak Eko kejeblos di jembatan di tengah-tengah batang kayu sebagai penghubung jembatan. Dengan bantuan winch si Tenda Biru dapat di evakuasi dengan aman. Jam 01:30 tengah malam kembali rombongan bisa melanjutkan perjalanan. Tapi kesialan belum berhenti sampai disini, jam 02:23 Nisan Patrol Pak Bibir mengalami kerusakan yang sedikit parah, kopelnyanya jebol dan diperparah lagi tidak membawa spare part kopel. Dengan menerapkan ilmu akal-akalan ala offroader dan ditambah keberuntungan karena ada yang membawa spare kopelnyan Jimny kawin silang sedang diusahakan, kopelnya jimny sengaja di hancurin untuk ngambil biji pelornya saja dan dikawinkan ke kopelnya Nisan Patrol. Waktu pengerjaan cukup lama juga hingga jam 04:07 baru kelar. Hanya berjarak 7 menit kami bertemu dengan rombongan yang berada di depan dan kami putuskan untuk ngecamp disini di tengah hutan.

07:28
Kami kembali memulai perjalanan lagi. 07:47 kali ini feroman kembali mengalami masalah yang cukup serius, kampas koplingnya abis, sudah dicoba disiram coca cola tapi nampaknya tidak mengeani kampas kompling secara sempurna sehingga tidak beberapa lama kembali slip kampas koplingnya. Kali ini Feroman menyerah, terpaksa Feroman ditarik oleh Bangor. Kami memasuki sebuah desa, di desa ini kami berhenti cukup lama karena beberapa orang harus ke toilet untuk setoran qiqiqiqi. Giliran Krisna yang lagi asyik di  toilet, aku iseng aja kunyalain semua mesin mobil-mobil, dengan spontan Krisna keluar dari toilet sambil ngomel-ngomel "Sialan buat gak tenang aja, kirain mau ditinggal".
08:15 rombongan melanjutkan perjalanan dengan kondisi Feroman ditarik Bangor. Sampai pada tanjakan yang cukup tinggi Bangor akhirnya menyerah juga menarik Feroman, nampak-nampaknya Bangor juga kampas kolplingnya mulai slip, untuk melewati tanjakan ini maka Feroman ditarik oleh dua mobil si Bangor dan Nisan Patrolnya Om Bibir. kondisi sudah tidak memungkinkan tlagi untuk meneruskan trek, kami mengambil kesepakatan untuk keluar ke exit point mencari jalan normal menuju Pantai Bayah. Sekitar jam 1:00 rombongan tiba di Pantai Bayah. Feroman terpaksa di bedah kampas koplingnya disini.

Sekitar jam 19:00 Rombongan kembali menuju Jakarta, Sampai di rumah sekitar jam 02:00 dini hari :D.



Untuk melihat foto-foto lain silahkan kunjungi  Foto-foto lainnya

Comments

  1. Reportasenya menarik di dukung ilustrasi yang indah serasa ikut di perjalanan ini

    ReplyDelete
  2. Terima kasih Opa atas komennya, masih belajar menulis dan melawan rasa malas untuk menulis. Dengan adanya komentar Opa menambah semangat untuk tetap menulis :)

    ReplyDelete
  3. qu bru baca om..
    ternyata bgus jg cerritanya.
    apa lg yg kejadian di toilet..
    hahahahaaa...
    qu jd ketawa2 sendiri..

    Top deh...

    ReplyDelete
  4. Terima kasih sudah mampir, btw ini siapa ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts