Sekelumit Kehidupan Anak-anak Tepian Sungai Mahakam
Kesempatan mudik ke Samarinda kusempatan ke daerah Samarinda Seberang, disebut Samarinda Seberang karena memang berseberangan dengan kota Samarinda yang dipisahkan oleh Sungai Mahakam.
Di daerah ini sebenarnya aku ingin mencari objek jembatan kayu untuk menuju ke perahu, tetapi aktifitas orang tepian sungai Mahakam menarik perhatianku. Di daerah ini sebagian besar penduduknya berasal dari daerah Sulawesi tepatnya suku Bugis. Aku ditemani oleh Dhony seorang temannku semenjak dari Malang yang kebetulan kerja di di Samarinda. Karena aku selalu berbahasa Jawa, sesorang menyapaku dari balik Jendela " soko endi Mas?" aku cukup terkesima juga ternyata di rumah panggung ini yang kupikir semuanya berasal dari Bugis ada juga yang dari Jawa. Aku jawab " teko Malang Mas, sampeyan jowo endi?". Dia menjawab "soko Tulungagung". Dari percakapan singkat ini aku mengetahui dia telah tinggal di Samarinda selama 6 Tahun.
Kehidupan di Samarinda seberang di dominasi oleh rumah-rumah panggung yang berdiri diatas sungai mahakam, sehingga pada saat pasang, rumah tersebut tepat diatas air sungai Mahakam. Sungai Mahakam merupakan sumber air utama untuk menopang kehidupan sehari-hari, mandi dan cuci baju dilakukan di atas sungai Mahakam ini. Rata-rata anak-anak kecil disini telah pandai berenang, karena setiap sore kegiatan mereka mandi dan berenang di Sungai ini.
Comments
Post a Comment