Melangkahkan kaki ke Stasiun Tanjung Priok

7 January 2012

Bermodalkan koordinat yang ku searching di google -6.109875,106.881477 yaitu letak Stasiun Tanjung Priok, pagi-pagi sekali aku meluncur ke arah sana dan sebelumnya menjemput dua orang temanku dulu Bayu dan Dede. 

Sampailah aku di stasiun Tanjung Priok, terlihat bangunan kuno yang sangat menarik, tapi sayang parkirannya sempit, terlihat juga antrian penumpang Kereta Api Ekonomi, yang mana loketnya belum dibuka juga. Aku masuk ke peron, dan aku kagum akan bangunan Belanda ini yang dibangun pada tahun 1914. Stasiun ini pernah berhenti bertugas antara tahun 2001-2008, lalu pada tahun 2009 dibuka kembali.

Aku duduk di salah satu bangku stasiun dan kulihat kemegahan stasiun ini yang berbetuk hanggar. Sudah tak sabar aku mau mengambul beberapa gambar dan kulihat beberapa security di sudut kursi, kusamperin dan kuminta ijin untuk mengambil beberapa foto, tetapi dilarang mengambil foto disini, sedikit heran juga padahal ini termasuk publik area, kalo mau moto harus ijin ke kantor dulu, dan kepala stasiunnya baru masuk sekitar jam 11 an , halah sangat membuang waktu dan itupun belum tentu memperoleh ijin. Ya sudahlah kalau tidak boleh mengambil foto disini aku akan memutar ke belakng dan mengambil foto seputran rel kereta api saja yang melewati perumahan penduduk. Berjalanlah aku memutar ke belakang melewati perkampungan penduduk, dan kulihat banyak sekali bekas warung di sekitar rel ini lalu kutanyakan kepada orang-orang yang melintas dan penduduk sekitar ternyata disini kalo malam adalah tempat prostitusi dimana para wanita malam dan warung remang-remang beroperasi pada malam hari. Aku tidak terlalu banyak mengambil foto disini, lebih banyak duduk dan menikmati secangkir kopi. Aku lebih banyak mengamati untuk memperkenalkan diri di lingkungan ini. Semoga aku di kesempatan berikutnya bisa lebih banyak mengambil gambar disini.